Kejadian tersebut dialami Hayley setahun lalu. Dia menerima kabar kalau tunangannya tersebut meninggal tepat di Hari Valentine, 14 Februari 2011.
Kini setelah setahun berlalu, ayah Kyle, Gary, membuka cerita sendu tersebut. Dia mengisahkan, semalam sebelum kabar tersebut diterimanya, Hayley mengaku padanya tidak bisa tidur.
"Paginya dia menerima kartu Valentine (dari Kyle) di kotak suratnya," tutur Gary, seperti dikutip Daily Mail.
Hayley lalu duduk dan membaca kartu tersebut dengan perasaan bahagia. Namun kebahagiannya tidak berlangsung lama, karena kemudian dua prajurit datang mengetuk pintu rumah.
"Mereka mengetuk pintu dan lalu masuk. Dan aku langsung berkata, 'Dia meninggal bukan?'," tutur Gary. Saat itu pria 47 tahun tersebut langsung merasa pikirannya kosong. "Aku langsung memegang kepalaku dan berkata, 'mereka membunuh anakku'," tambahnya.
Kyle merupakan satu dari banyak warga Inggris yang menjadi tentara dan kemudian dikirim ke Afghanistan. Pria 24 tahun itu meninggal setelah menginjak bahan peledak yang ditanam Taliban di Propinsi Helmand, Afghanistan.
Meninggalnya Kyle itu tentu saja memupuskan rencana pernikahan Hayley dengannya. Pasangan yang sudah bertunangan itu berencana menikah pada 30 Juni 2011 lalu, tiga bulan sebelum Kyle terbunuh. Keduanya pun sebenarnya sudah membeli rumah di Colchester, Essex, Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar